mengapa terkadang atau bahkan terlalu sering merasa bersedih? merasa kok gini, kok gitu? semuanya hanyalah karena kita terlalu memikirkan dan melebih-lebihkan sesuatu yang terjadi pada diri kita. andaikan kita mampu menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi pada didi kita baik kejadian kecil maupun besar adalah tidak mungkin terjadi tanpa seizinNya, pastilah kita dapat menerima apapun dengan ikhlas. tidak menyedihkannya secara berlebihan. Ia maha mengetahui apa-apa yang baik untuk hambaNya. bahwasannya sangat tepat bahwa yang sebenarnya menjadi fitrah manusia di dunia yang fana ini adalah untuk beribadah kepadaNya. sehingga perkerjaan kita, hobi kita dan lain-lain adalah hanya sebagai selingan untuk menunggu tibanya waktu beribadah. itulah kiranya menjadi bukti bahwa mengapa Allah memerintahkan Nabi Muhammad dan pengikutnya untuk menjalani kewajiban sholat 50 kali sehari yang pada akhirnya hanya menjadi 5 kali sehari. seandainya kita sampai saat ini masih menjalani sholah 50 kali sehari, apakah masih ada waktu untuk kita bersedih hati? kita lupa bahwa bekerja dan yang lainnya adalah hanya selingan. bekerja dari pukul tujuh pagi hingga menjelang sholat dzuhur adalah hanya selingan menunggu datangnya dzuhur, tidur di malam hari adalah menunggu waktunya sholat shubuh. alangkah beruntungnya kita, jika selingan saat menunggu sholat adalah menekuni pekerjaan-pekerjaan yang dapat mengumpulkan pundi-pundi pahala. alangkah beruntungnya kita, jika sambil menunggu waktu datangnya sholat shubuh, kita menyisihka waktu untuk sholat tahajud? apakah waktu selingan kita hanya dimanfaatkan untuk tidur dan menyedihkan sesuatu dengan berlebihan?
selingan bukanlah yang utama. semoga kita termasuk orang-orang yang tidak lupa tujuan manusia di dunia ini.
Browse » Home