1.
Motivasi Belajar
1.1
Definisi Motivasi Belajar
Menurut
Hamalik ( 2001: 158) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan”. Sedangkan menurut Mc. Donald (dalam Hamalik, 2001:73), “motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Hull (1943) (dalam Suciati 2007: 3.3) berpendapat bahwa “motivasi adalah dorongan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan agar tetap hidup”. Hilgard dan Bower ( dalam Purwanto, 1990: 84) mengatakan bahwa “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang berulang-ulang”. Menurut Hamalik (2001: 27) “belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”. Reber (1989) (dalam Syah, 2010: 66) juga mengungkapkan bahwa “belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Sehingga motivasi belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk belajar sesuatu atau atau melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.
ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Hull (1943) (dalam Suciati 2007: 3.3) berpendapat bahwa “motivasi adalah dorongan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan agar tetap hidup”. Hilgard dan Bower ( dalam Purwanto, 1990: 84) mengatakan bahwa “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang berulang-ulang”. Menurut Hamalik (2001: 27) “belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”. Reber (1989) (dalam Syah, 2010: 66) juga mengungkapkan bahwa “belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Sehingga motivasi belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk belajar sesuatu atau atau melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.
1.2
Komponen-komponen Motivasi Belajar
Menurut
Hamalik (2001: 159), motivasi memiliki
dua komponen, yakni komponen dalam (inner
component) dan komponen luar (outer
component).
1.
Komponen
dalam (inner component) adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan mereka
tidak puas dan ketegangan psikologis.
2.
Komponen
luar (outer component) adalah apa
yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakukannya.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen dalam adalah
kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan
yang hendak dicapai.
2.3
Fungsi Motivasi Belajar
Menurut
Hamalik (2001: 161), fungsi motivasi meliputi :
1.
Mendorong
timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul
sesuatuperbuatan seperti belajar.
2.
Sebagai
pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.
Sebagai
penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi
akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
2.4
Jenis-jenis Motivasi Belajar
Menurut
Suciati (2007: 3.4) motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu yang bersifat
intrinsik dan ekstrinsik.
1.
Motivasi
intrinsik, ditandai dengan dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk
berprilaku tertentu. Contohnya, siswa berinisiatif sendiri untuk mempelajari
bahasa inggris karena rasa senang belajar bahasa inggris. Tanpa harus ada
penugasan dari orang lain (guru).
2.
Motivasi
ekstrinsik, sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar siswa. Misalnya siswa
belajar bahasa inggris karena khawatir mendapat nilai yang buruk sehingga
mempengaruhi kenaikan kelas, atau khawatir dianggap bodoh oleh temannya.
2.5
Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Hower
(dalam Hamalik, 2001: 163) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai
berikut :
1.
Pujian
lebih efektif daripada hukuman
2.
Semua
murid mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus
mendapat kepuasan.
3.
Motivasi
yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang
dipaksakan dari luar.
4.
Terhadap
jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha
pemantauan (reinforcement).
5.
Motivasi
itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
6.
Pemahaman
yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi.
7.
Tugas-tugas
yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk
mengerjakannya dari pada apabila tugas itu dipaksakan oleh guru.
8.
Pujian-pujian
yang datangnya dari luar (external
reward) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat
yang sebenarnya.
9.
Teknik
dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah alat efektif untuk memelihara
minat murid.
10. Manfaat minat yang telah dimiliki siswa adalah
bersifat ekonomis.
11. Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat
murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para
siswa yang tergolong pandai.
12. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan
belajar.
13. Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu
belajar, dapat juga lebih baik.
14. Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak
ada maka frustasi secara cepat menuju ke demoralisasi.
15. Setiap murid mempunyai tingkat frustasi toleransi yang
berlainan.
16. Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan menjadi
efektif dalam motivasi daripada tekana/paksaan dari orang dewasa.
17. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan
kreativitas murid.
2.6
Tujuan Motivasi Belajar
Menurut Purwanto (1990: 73) tujuan motivasi adalah
untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau
mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai
dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah.
2.7
Cara Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa
Menurut
Hamalik (2001: 166) guru dapat menggunakan berbagai cara untuk membangkitkan
motivasi belajar siswanya, antara lain sebagai berikut :
1.
Memberi
angka
Umumnya
setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaanya, yakni berapa angka yang
diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi
belajarnya menjadi lebih tinggi. Siswa yang mendapat angka kurang akan
menjadikannya pendorong untuk belajar lebih baik lagi.
2.
Pujian
Pemberian
pujian terhadap murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar
manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
3.
Hadiah
Pemberian
hadiah dapat dilakukan dengan batas-batas tertentu. Misalnya pemberian hadiah
pada khir tahun pada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar
yang baik.
4.
Kerja
kelompok
Perasaan
untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam
belajar.
5.
Persaingan
Persaingan
kelompok meberikan motivasi yang baik bagi para siswa.
6.
Tujuan
dan level of aspiration
Dari
keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
7.
Sarkasme
Sarkasme
diberikan dengan jalan mengajak siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang.
8.
Penilaian
Penilaian
yang kontinu akan mendorong siswa belajar.
9.
Karyawisata
dan ekskursi
Cara
ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam kegiatan ini akan
mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya.
10. Film pendidikan
Setiap
siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita fil lebih menarik
perhatian dan minat siswa dalam belajar.
11. Belajar melalui radio
Radio
adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar siswa.
2.8
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut
Suciati (2007: 3.13-3.14) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah
sebagai berikut :
1.
Teori
Kebutuhan Maslow
Salah
satu teori motivasi manusia yang cukup komprehensif dikemukakan oleh Maslow
(1954). Dia berpendapat bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk hierarki,
terdiri atas 5 tingkat. Kebutuhan tingkat yang lebih rendah harus terlebih
dahulu dipenuhi sebelum kebutuhan tingkat yang di atasnya berfungsi. Kelima
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Kebutuhan
fisik
b.
Kebutuhan
rasa aman
c.
Kebutuhab
menjadi bagian suatu kelompok
d.
Kebutuhan
dihargai
e.
Kebutuhan
aktualisasi diri
2.
Kebutuhan
untuk Berprestasi
Faktor
lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kebutuhan untuk
berprestasi. Keinginan untuk berprestasi dijelaskan sebagai motif untuk
mencapai suatu standar kualitas.
3.
Teori
Atribusi
Teori
ini menjelaskan bahwa faktor kognisi mempengaruhi motivasi dan pola perilaku
seseorang.
4.
Model
ARCS
Keller
mengidentifikasi 4 indikator pembelajaran yang berpengaruh terhadap motivasi
belajar, disingkat ARCS, sebagai berikut :
a.
Attention (perhatian)
b.
Relevance (relevansi, kegunaan)
c.
Confidence (rasa percaya diri)
d.
Satisfaction (kepuasan)