Jumat, 27 April 2012

Motivasi Belajar


1.           Motivasi Belajar
1.1        Definisi Motivasi Belajar
Menurut Hamalik ( 2001: 158) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sedangkan menurut Mc. Donald (dalam Hamalik, 2001:73), “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Hull (1943) (dalam Suciati 2007: 3.3) berpendapat bahwa “motivasi adalah dorongan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan agar tetap hidup”. Hilgard dan Bower ( dalam Purwanto, 1990: 84) mengatakan bahwa “belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang berulang-ulang”.  Menurut Hamalik (2001: 27) “belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan”. Reber (1989) (dalam Syah, 2010: 66) juga mengungkapkan bahwa “belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Sehingga motivasi belajar adalah suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk belajar sesuatu atau atau melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan”.

1.2        Komponen-komponen Motivasi Belajar
Menurut Hamalik (2001: 159),  motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer component).
1.      Komponen dalam (inner component) adalah perubahan dalam diri seseorang, keadaan mereka tidak puas dan ketegangan psikologis.
2.      Komponen luar (outer component) adalah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakukannya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai.

2.3        Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Hamalik (2001: 161), fungsi motivasi meliputi :
1.      Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatuperbuatan seperti belajar.
2.      Sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.      Sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

2.4          Jenis-jenis Motivasi Belajar
Menurut Suciati (2007: 3.4) motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
1.      Motivasi intrinsik, ditandai dengan dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk berprilaku tertentu. Contohnya, siswa berinisiatif sendiri untuk mempelajari bahasa inggris karena rasa senang belajar bahasa inggris. Tanpa harus ada penugasan dari orang lain (guru).
2.      Motivasi ekstrinsik, sangat dipengaruhi oleh faktor dari luar siswa. Misalnya siswa belajar bahasa inggris karena khawatir mendapat nilai yang buruk sehingga mempengaruhi kenaikan kelas, atau khawatir dianggap bodoh oleh temannya.

2.5           Prinsip-prinsip Motivasi  Belajar
Hower (dalam Hamalik, 2001: 163) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi sebagai berikut :
1.      Pujian lebih efektif daripada hukuman
2.      Semua murid mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan.
3.      Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang dipaksakan dari luar.
4.      Terhadap jawaban (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha pemantauan (reinforcement).
5.      Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain.
6.      Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi.
7.      Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya dari pada apabila tugas itu dipaksakan oleh guru.
8.      Pujian-pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya.
9.      Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah alat efektif untuk memelihara minat murid.
10.  Manfaat minat yang telah dimiliki siswa adalah bersifat ekonomis.
11.  Kegiatan-kegiatan yang akan dapat merangsang minat murid-murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi para siswa yang tergolong pandai.
12.  Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar.
13.  Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar, dapat juga lebih baik.
14.  Apabila tugas tidak terlalu sukar dan apabila tidak ada maka frustasi secara cepat menuju ke demoralisasi.
15.  Setiap murid mempunyai tingkat frustasi toleransi yang berlainan.
16.  Tekanan kelompok murid (per grup) kebanyakan menjadi efektif dalam motivasi daripada tekana/paksaan dari orang dewasa.
17.  Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.

2.6           Tujuan Motivasi Belajar
Menurut Purwanto (1990: 73) tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah.
2.7           Cara Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa
Menurut Hamalik (2001: 166) guru dapat menggunakan berbagai cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswanya, antara lain sebagai berikut :
1.      Memberi angka
Umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaanya, yakni berapa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih tinggi. Siswa yang mendapat angka kurang akan menjadikannya pendorong untuk belajar lebih baik lagi.
2.      Pujian
Pemberian pujian terhadap murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.
3.      Hadiah
Pemberian hadiah dapat dilakukan dengan batas-batas tertentu. Misalnya pemberian hadiah pada khir tahun pada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik.
4.      Kerja kelompok
Perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam belajar.
5.      Persaingan
Persaingan kelompok meberikan motivasi yang baik bagi para siswa.

6.      Tujuan dan level of aspiration
Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
7.      Sarkasme
Sarkasme diberikan dengan jalan mengajak siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang.
8.      Penilaian
Penilaian yang kontinu akan mendorong siswa belajar.
9.      Karyawisata dan ekskursi
Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya.
10.  Film pendidikan
Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita fil lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.
11.  Belajar melalui radio
Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar siswa.

2.8           Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Suciati (2007: 3.13-3.14) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut :
1.      Teori Kebutuhan Maslow
Salah satu teori motivasi manusia yang cukup komprehensif dikemukakan oleh Maslow (1954). Dia berpendapat bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk hierarki, terdiri atas 5 tingkat. Kebutuhan tingkat yang lebih rendah harus terlebih dahulu dipenuhi sebelum kebutuhan tingkat yang di atasnya berfungsi. Kelima kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Kebutuhan fisik
b.      Kebutuhan rasa aman
c.       Kebutuhab menjadi bagian suatu kelompok
d.      Kebutuhan dihargai
e.       Kebutuhan aktualisasi diri
2.      Kebutuhan untuk Berprestasi
Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah kebutuhan untuk berprestasi. Keinginan untuk berprestasi dijelaskan sebagai motif untuk mencapai suatu standar kualitas.
3.      Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan bahwa faktor kognisi mempengaruhi motivasi dan pola perilaku seseorang.
4.      Model ARCS
Keller mengidentifikasi 4 indikator pembelajaran yang berpengaruh terhadap motivasi belajar, disingkat ARCS, sebagai berikut :
a.       Attention (perhatian)
b.      Relevance (relevansi, kegunaan)
c.       Confidence (rasa percaya diri)
d.      Satisfaction (kepuasan)